Mengenal Lebih Dekat Teh Bai Mu Dan: Sejarah dan Asal Usul
Teh Bai Mu Dan atau ‘White Peony’ dalam bahasa Inggris, berasal dari Provinsi Fujian di Tiongkok. "Cita rasa yang lembut dan aroma bunga yang khas membuat teh ini menjadi favorit banyak penggemar teh,” begitu kata pakar teh, Ayu Gita. Sejarah Bai Mu Dan bermula pada Dinasti Qing, sekitar tahun 1600-an. Pada saat itu, teh ini diproduksi menggunakan daun teh dan tunas yang dipetik pada awal musim semi.
Budaya minum teh kemudian menyebar ke berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia. Menurut Ayu, "pengaruh Cina sangat kuat di Indonesia, termasuk dalam tradisi minum teh. Salah satunya adalah Bai Mu Dan.” Di Indonesia, Bai Mu Dan mulai dikenal sejak awal abad ke-20 dan telah menjadi bagian dari warisan budaya nusantara.
Selanjutnya, Mengupas Secara Mendalam Manfaat dan Cara Penyajian Teh Bai Mu Dan
Sebagai teh putih, Bai Mu Dan kaya akan antioksidan yang baik untuk kesehatan. Dr. Rani Sari, seorang ahli gizi, menjelaskan bahwa “antioksidan dalam teh putih seperti Bai Mu Dan dapat membantu melawan radikal bebas dan mencegah kerusakan sel." Selain itu, Bai Mu Dan juga diketahui baik untuk sistem pencernaan dan dapat membantu menurunkan risiko penyakit jantung.
Cara penyajian Bai Mu Dan cukup sederhana. Pakar teh, Ayu Gita, memberikan saran. "Gunakan air dengan suhu sekitar 75-80 derajat Celsius dan rendam daun teh selama sekitar 1-2 menit. Jika Anda suka rasa yang lebih kuat, Anda bisa merendam lebih lama." Penyajian dengan cara ini akan membantu melestarikan aroma dan rasa unik Bai Mu Dan.
Teh Bai Mu Dan, dengan sejarah dan manfaatnya, tentunya layak mendapat tempat istimewa di hati penggemar teh. Jadi, untuk Anda yang ingin mencoba pengalaman baru dalam menikmati teh, Bai Mu Dan bisa jadi pilihan yang menarik. "Anda akan terkejut dengan kelembutan dan aroma bunganya yang lembut," tutup Ayu.