Mengurangi Risiko Stroke dengan Konsumsi Teh: Sebuah Kajian

Faktor Risiko Stroke dan Pentingnya Pencegahan

Stroke menjadi penyakit mematikan kedua di Indonesia setelah jantung. Menurut data dari WHO, sekitar 17,9 juta orang di dunia meninggal akibat stroke setiap tahunnya. Beberapa faktor risiko yang meningkatkan potensi stroke antara lain hipertensi, merokok, obesitas, dan diabetes. "Pencegahan adalah cara terbaik untuk menangani stroke," ungkap Dr. Sutomo, seorang spesialis neurologi dari RSUD Dr. Soetomo. Mendapatkan pola hidup sehat dan menjalankan gaya hidup yang seimbang menjadi kunci utama dalam pencegahan stroke.

Manfaat Konsumsi Teh dalam Mengurangi Risiko Stroke

Penelitian terkini menunjukkan bahwa konsumsi teh dapat membantu mengurangi risiko stroke. Sebuah studi yang dipublikasikan dalam European Journal of Epidemiology menemukan bahwa orang yang mengonsumsi teh setidaknya tiga cangkir per hari memiliki risiko 21% lebih rendah untuk mengalami stroke. "Itu berarti, teh bisa menjadi salah satu cara untuk mencegah stroke," kata Dr. Sutomo.

Teh hijau dan teh hitam memiliki kandungan antioksidan yang tinggi, yang mampu melindungi tubuh dari kerusakan oksidatif. Antioksidan tersebut berperan penting dalam menetralisir radikal bebas penyebab berbagai penyakit, termasuk stroke. Selain antioksidan, teh juga kaya akan flavonoid yang berfungsi memperbaiki fungsi pembuluh darah dan mencegah pembentukan gumpalan darah.

Namun, perlu diingat bahwa konsumsi teh saja tak cukup untuk mencegah stroke. Harus diimbangi dengan gaya hidup sehat lainnya seperti olahraga rutin, pola makan seimbang, dan cukup tidur. "Konsumsi teh bisa menjadi bagian dari gaya hidup yang sehat, tapi bukan solusi tunggal. Harus ada keseimbangan,” tegas Dr. Sutomo.

Sebagai penutup, kuncinya adalah pola hidup sehat dan seimbang. Mengonsumsi teh secara teratur bisa menjadi salah satu caranya. Jadi, yuk mulai hari ini dengan secangkir teh hangat yang nikmat dan sehat.